A.PENDAHULUAN
1.Latar
Belakang
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor
13 tahun 2007 bahwa seorang Guru harus
memiliki kinerja yang handal kompetensi
,salah satunya adalah kompetensi mengajar
di kelas harus benar-benar dilaksanakan secara efektif. Untuk dapat memiliki ketrampilan
konseptual,interpersonal dan teknikal ,oleh sebab itu setiap guru harus memiliki dan
menguasai konsep mengajar
yang meliputi pengertian,tujuan dan fungsi,prinsip dan dimensi akademik . Adapun
dimensi daripada tersebut adalah :
1.Perencanaan program
peningkatan profesi
onalisme guru
2. Melaksanakan pembelajaran bpendekatan dengan siswa
yang tepat.
3. Menindaklanjuti hasil
guru dalam rangka
peningkatan kualitas
pembelajaran
Dengan melihat kondisi nyata guru
dalam mengelola proses pembelajaran maka dapat membantu menjawab pertanyaan
berikut :
1.Apa yang dilakukan guru dan siswa
di dalam kelas ?
2.Aktifitas mana yang bermakna bagi
guru dan siswa ?
3.Kelebihan apa yang dimiliki oleh
seorang guru dalam mengelola proses
pembe-
lajaran ?
Berdasarkan hasil supervise akademik
seoarang guru di
sekolah akan memperoleh informasi yang sebenarnya mengenai kemampuan seoarang anak dalam mengelola proses
pembelajaran,sehingga guru
dapat menentukan cara yang efektif dan efesien untuk membantu siswa dalam mengembangkan
profesionalismenya.Dengan melihat kekurangan dan kelebihan seorang guru akan
ampu menindak lanjuti hasil supervise akademik guna peningkatan
kemampuan
guru dalam mengelola proses pembelajaran.
1
2.Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas maka dapat ditentukan rumusan masalah : Apakah dengan
oftimalisasi superpisi akademik dapat meningkatkan kualitas pembelajaran ?
3.Tujuan
Tujuan dari penulisan bes practice
ini untuk memberikan pengertian kepada kepala sekolah dan guru akan pentingnya superpisi akademik
guna peningkatan kualitas pembelajaran.
Manfaat
:
Meningkatkan kualitas guru dalam
melaksanakan pembelajaran dan mempeluas wawasan guru dalam mengimplementasikan
model model pembelajaran.
2
B., KAJIAN PUSTAKA
Guru
merupakan serangkaian kegiatan untuk membantu siswa dalam mengembangkan kemampuannya dan mengelola proses
pembelajaran siswa untuk
mencapai tujuan daripada pembelajaran itu sendiri.guru tidak terlepas dari
penilaian kinerja guru dalam mengelola proses pembelajaran.
Supervisi akademik merupakan salah satu
fungsi mendasar (essensial function)
dalam keseluruhan program sekolah karena hasil daripada supervise akademik
sebagai sumber informasi pengawas untuk dapat memberikan bantuan yang tepat
kepada guru dalam mengembangkan kemampuannya.
Tetapi kenyataan kondisi yang ada
dilapangan,masih banyak pengawas yang tidak melaksanakan kegiatan supervise
akademik,sehingga pengawas kurang mengerti seberapa jauh kemampuan guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran. Budaya ewuh pakewuh , rasa percaya yang
berlebihan kepada guru dalam melaksanakan tugasnya menjadi salah satu penyebab
tidak dilaksanakannya supervise akademik oleh pengawas.
Sementara
guru sendiri apabila pengawas melakukan supervise merasa dirinya
diadili,diremehkan dan tidak dipercaya.
Bagaimana seoarang pengawas sekolah
mampu membantu guru dalam mengembangkan profesionalismenya apabila pengawas
sekolah tidak mengetahui kemampuan guru ? hal ini apabila berlanjut dan
didiamkan maka kualitas pembelajaran akan semakin menurun.Guru banyak yang
mengajar secara konvensional,guru tidak dapat mengembangkan model model
pembelajaran,media pembelajaran dan metode pembelajaran.Dengan kondisi semacam
ini akan menjadikan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran merasa bosan dan
jemu .Guru lebih banyak mendominasi dalam pembelajaran,sementara peserta didik
hanya dijadikan obyek saja,sehingga yang terjadi dalam pembelajaran cuma
pentransperan pengetahuan dan indoktrinasi. Dikarenakan kualitas pembelajaran
yang rendah ini jelas akan berdampak terhadap hasil daripada pembelajaran itu
sendiri.
3
Menurut Eebertt dan Straker (1995:60-75)
Dalam Marsigit (2001:4-5) bahwa siswa akan belajar jika mendpat motivasi dari
guru dan pembelajaran itu menyenangkan. Terkait dengan maslah itu maka untuk
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran,maka pelaksanaan supervise akademik
harus benar benar dilaksanakan oleh pengawas,sehingga kepala sekolah dapat
mengetahui dengan sebenarnya seberapa
jauh kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaralam .Dengan melihat
kondisi nyata melalui supervise akademik kepala sekolah akan dapat membantu
seorang guru dalam mengembangkan kemampuannya dalam pembelajaran.Oleh karena
itu supervise akademik bukan merupakan
penilaian kinerja guru saja,tetapi dari temuan temuan dalam supervise akademik
itu akan ditindak lanjuti dan sebagai acuan kepala sekolah dalam pengembangan
profesionalisme guru.
Apabila supervise akademik ini
dilaksanakan secara rutin dan berkelanjutan maka apabila seoarang guru dalam mengelola proses pembelajaran ada kendala dan
kekurangan
akan
segera teratasi,sehingga kualitas
pembelajaran akan meningkat yang pada akhirnya akan berdampak positip terhadap
hasil belajar peserta didik.
Kualitas pembelajaran yang rendah,hasil
belajar yang kurang optimal bukan dikarenakan kesalahan guru semata,namun juga
merupakan dampak dari tidak dilaksanakannya supervise akademik oleh kepala sekolah,.Dengan
tidak dilaksanakannya supervise akademik oleh kepala sekolah sehingga dalam mengelola
proses pembelajaran guru tidak mengerti
apa yang menjadi kelebihan dan kekurangannya ,oleh karena itu guna peningkatan
kualitas pembelajaran maka supertvisi akademik harus dilaksanakan secara rutin
dan berkelanjutan,Kepala sekolah tidak perlu merasa ewuh dan pakewuh untuk
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Dan guru sendiri tidak perlu merasa
takut dan malu bila disupervisi oleh kepala sekolahnya,karena pada dasarnya
supervise akademik bertujuan untuk membantu guru dalam mengembangkan
profesinalismenya dalam mengelola proses pembelajaran.Untuk meningkatkan
pencapaian kompetensi maka penerapan model model pembelajaran sangat penting
(Mohamad 2001:1)
4
C.PEMBAHASAN
MASALAH
1.Hasil
Kegiatan Sebelumnya
Pada umumnya proses pembelajaran
yang dilaksanakan oleh guru masih bersifat konvensional ,guru lebih mendominasi
dalam pembelajaran,siswa belum berpartisifasi dalam
pembelajaran.Dengan
demikian yang terjadi dalam pembelajaran hanya proses mentransper ilmu bukan
membangun makna.Hal ini bukan karena kesalahan guru semata tetapi juga akibat
dari tidak dilaksanakannya supervise akademik oleh pengawas
2.Strategi
Pemecahan Masalah
a.Alasan
Pemilihan Strategi
Srategi ini dipilih karena dengan
optimalisasi supervise akademik pengawas dapat melihat nyata kondisi yang
terjadi didalam pembelajaran.sehingga
akan diketahui dimana kekurangan dan kelebihan dalam proses pembelajaran.Dengan
diketahuinya kondisi yang terjadi di dalam pembelajaran maka apabila ada
kekurangan dapat memberikan bimbingan.Hal inilah yang menorong saya selaku
pengawas untuk mengoptimalkan pelaksanaan supervise akademik.
b.Diskripsi
Srategi Pemecahan
Setelah melaksanakan observasi
pembelajaran dan kekurangan guru dalam
pembelajaran diketahui maka selanjutnya saya selaku pengawas sekolah menberikan
bimbingan /pembinaan kepada guru tersebut sehingga guru memperoleh tambahan
wawasan dan mengetahui kekurangannya,kemudian guru memperbaiki dalam proses
pembelajaran sesuai hasil dengan hasil bimbingan /pembinaan.
c.Tahapan
operasional pelaksanaan
Langkah yang pertama yaitu merencanakan dan
membuat program supervise akademik kemudian menentukan sekolah dan guru yang
akan disupervisi.Tahapan berikutnya
sesuai
dengan waktu yang telah disepakati sebagai seorang pengawas saya melakukan observasi
terhadap proses pembelajaran tersebut.Setelah melakukan observasi hasil observasi
disampaikan kepada guru dan dibahas bersama dan guru ditunjukan dimana
kekurangan dan kelebihan yang dilaksanakan dalam pembelajaran.
5
Pada
tahapan berikutnya guru disuruh mempersiapkan rencana pembelajaran berikutnya
dengan mengimplementasikan hasil dari bimbingan /pembinaan ,dan pada tahapan
ini guru dalam pembelajaran juga diobservasi untuk mengetahui seberapa jauh
perubahan yang terjadi dalam pembelajaran setelah diadakan bimbingan.
3.Pembahasan
Dari hasil pengamatan pembelajaran
yang saya lakukan pada umumnya guru dalam proses pembelajaran masih
konvensional,guru menerangkan materi pelajaran,siswa mendengarkan,mencatat
materi pelajaran dan mengerjakan tugas.Pembelajaran semacam itu jelas tidak
melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran.Guru tidak menerapkan model
model pembelajaran.Dengan pembelajaran semacam ini jelas akan berdampak
terhadap hasil belajar siswa.Dari laporan guru tingkat ketuntasan siswa baru
mencapai 55 %. Setelah diketahui tingkat ketuntasan yang belum optimal guru
kemudian melaksanakan remedial.Ternyata remedial yang dilksanakan juga belum
benar karena guru langsung memberikan tes ulang kepada siswa yang belum tuntas.
Dari hasil pengamatan tersebut saya
selaku pengawas kemudian memberikan bimbingan kepada guru tersebut dan memberikan
contoh-contoh tentang model model pembelajaran.Pada pengamatan pembelajaran
berikutnya ternyata guru sudah mengalami perubahan dalam pembelajaran,guru
tidak lagi memonopoli dalam pembelajaran tetapi siswa sudah dilibatkan secara
aktip.Model pembelajran juga telah diterapkan,penggunaan metode
bervariasi,media dan alat peraga dalam penggunaan semakin optimal.Dengan
pembelajaran semacam itu ternyata dampaknya sangat besar terhadap siswa dalam
pencapaian kompetensi.
Tingkat
ketuntasan siswa semakin meningkat yang pada awalnya tingkat ketuntasan hanya
55 % selanjutnya meningkat menjadi 74 %.
6
D.SIMPULAN DAN REKOMENDASI
1.Simpulan
~Pelaksanaan
supervise akademik pada umumnya masih kurang oftimal sehingga
pengawas
kurang mengetahui kekurangan dan kelebihan
guru dalam pembelajaran.
~Sebagian
besar guru dalam pembelajaran masih konvensional dalam arti
belum melibatkan
siswa secara aktif,belum menerapkan model model pembelajaran,metode
kurang bervariasi
penggunaan media dan peraga pelajaran kurang
optimal .
~Untuk meningkat
kualitas guru dalam pembelajaran maka seorang pengawas harus
lebih
mengoptimalkan pelaksanaan
supervise akademik agar
pengawas mengetahui dimana
kekurangan dan kelemahan guru dalam
mengajar.
~Dengan
mengoptimalkan pelaksanaan supervise akademik akan berdampak positip terhadap
hasil belajar siswa
~Ternyata
dimana ada kemauan disitu ada jalan.
2.Rekomendasi
~Pengawas sekolah
harus mengoptimalkan pelaksanaan
supervisi akademik guna menda
patkan informasi tentang
pembelajaran yang dilaksanakan guru sehingga pengawas memi-
liki bekal dalam menbina guru.
`
7
DAFTAR PUSTAKA
Ali Muhammad
1987,Penelitian Pendidikan
sebuah Prosedur dan Strategi,Angkasa
Bandung
Poerwadarminto
, WJS , 1984 ,Kamus
Besar Bahasa Indonesia :Balai
Pustaka
Jakarta
Ibrahim,
1995, Pengembangan Inovasi
dan Kurikulum, Universitas Terbuka
Jakarta
Dahlan
MD,1990,Model model pembelajaran,Diponegoro
Bandung
BEST PRACTICE
DIMANA
ADA KEMAUAN
DISITU
ADA JALAN
OLEH: SIGIT BUDI SANTOSA ,S.Pd. SD
GURU KELAS
DINAS
DIKPORA UPT KECAMATAN DONOROJO
KABUPATEN
JEPARA
Lembar
Pengesahan
Best
Practice dengan judul : “Dimana Ada
Kemauan Disitu Ada Jalan “ Diketahui dan disetujui oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis (KUPT ) Dinas
Dikpora Kecamatan ...............
Kabupaten
...................
Donorojo, ................................
Kepala UPT Dis Dikpora Kec ................
...............................................................
i
KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat,
Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan karuniaNya sehingga penulis dapat menyusun
laporan best practice ini,dengan suatu harapan mudah-mudahan best practice ini
dapat meberikan sumbang sih kepada para pembaca guna peninigkatan kualitas
pembelajaran untuk lebih mencerdaskan anak bangsa ini.
Pada kesempatan yang baik
ini ijinkanlah penulis mengucapkan terimakasih kepada
1.Kepala
UPT Disdikpora Kecamatan Donorojo yang telah berkenan
memberikan motivasi
dan bimbingan guna terselesainya laporan
best practice ini.
2.Rekan
pengawas yang ada di jajaran Dinas Dikpora UPT
Kecamatan Donorojo yang telah
memberikan saran guna selesainya laporan ini
3.Rekan
Penilik PNFI yang berkenan memberikan sumbang saran
4.Kepala
Sekolah dan Guru yang berada di wilayah Daerah Binaan 2 yang telah memberikan
bantuan pemikiran guna terselesainya laporan
ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam penulisan laporan ini,oleh karena sumbang saran,kritik
konstruktip sangat penulis harapkan demi lebih baiknya laporan ini.
Donorojo,September
2012
Penulis
ii
DAFTAR
ISI
Lembar
pengesahan…………………………………………………………..i
Kata
Pengantar………………………………………………………………ii
Daftar
Isi……………………………………………………………………iii
Abstrak…………………………………………………………………….
iiii
A.Pendahuluan
1.Latar
Belakang…………………………………………………………… 1
2.Rumusan
Masalah…………………………………………………………2
3.Tujuan
dan Manfaat……………………………………………………….2
B.Kajian Pustaka……………………………………………………………3
C.Pembahasan
Masalah
1.Hasil
Kegiatan Sebelumnya………………………………………………..4
2.Strategi
Pemecahan Masalah………………………………………………5
a.Alasan
Pemilihan Strategi…………………………………………………5
b.Diskripsi
Srategi Pemecahan……………………………………………....5
c.Tahapan
operasional Pelaksanaan…………………………………………5
3.Pembahasan……………………………………………………………….6
Simpulan
dan Rekomendasi………………………………………………...7
Daftar
Pustaka
iii