Rabu, 01 Maret 2017

BEST PRACTICE

                                                           A.PENDAHULUAN

1.Latar Belakang
Berdasarkan  Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 13 tahun 2007 bahwa seorang Guru   harus memiliki kinerja yang handal kompetensi ,salah satunya adalah kompetensi mengajar di kelas harus benar-benar dilaksanakan  secara efektif. Untuk dapat memiliki ketrampilan konseptual,interpersonal dan teknikal ,oleh sebab itu setiap guru harus memiliki dan menguasai konsep mengajar yang meliputi pengertian,tujuan dan fungsi,prinsip dan dimensi akademik . Adapun dimensi daripada tersebut  adalah :
1.Perencanaan  program   peningkatan  profesi  onalisme guru
2. Melaksanakan pembelajaran bpendekatan dengan siswa yang tepat.
            3. Menindaklanjuti     hasil        guru   dalam   rangka   peningkatan   kualitas
                pembelajaran
            Dengan melihat kondisi nyata guru dalam mengelola proses pembelajaran maka dapat membantu menjawab pertanyaan berikut :
            1.Apa yang dilakukan guru dan siswa di dalam kelas ?
            2.Aktifitas mana yang bermakna bagi guru dan siswa ?
            3.Kelebihan apa yang dimiliki oleh seorang  guru dalam mengelola proses pembe-
               lajaran ?
Berdasarkan hasil supervise akademik seoarang guru di sekolah akan memperoleh informasi yang sebenarnya mengenai kemampuan seoarang anak dalam mengelola proses pembelajaran,sehingga guru dapat menentukan cara yang efektif dan efesien untuk membantu siswa dalam mengembangkan profesionalismenya.Dengan melihat kekurangan dan kelebihan seorang guru akan ampu menindak lanjuti hasil supervise akademik guna peningkatan
kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran.


                                                                        1






2.Rumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat ditentukan rumusan masalah : Apakah dengan oftimalisasi superpisi akademik dapat meningkatkan kualitas pembelajaran ?

3.Tujuan
            Tujuan dari penulisan bes practice ini untuk memberikan pengertian kepada kepala sekolah  dan guru akan pentingnya superpisi akademik guna peningkatan kualitas pembelajaran.

Manfaat :
            Meningkatkan kualitas guru dalam melaksanakan pembelajaran dan mempeluas wawasan guru dalam mengimplementasikan model model pembelajaran.




















2
                                                 
                                                        B.,  KAJIAN PUSTAKA

Guru merupakan serangkaian kegiatan untuk membantu siswa dalam mengembangkan kemampuannya dan mengelola proses pembelajaran  siswa untuk mencapai tujuan daripada pembelajaran itu sendiri.guru tidak terlepas dari penilaian kinerja guru dalam mengelola proses pembelajaran.

Supervisi akademik merupakan salah satu fungsi mendasar  (essensial function) dalam keseluruhan program sekolah karena hasil daripada supervise akademik sebagai sumber informasi pengawas untuk dapat memberikan bantuan yang tepat kepada guru dalam mengembangkan kemampuannya.

            Tetapi kenyataan kondisi yang ada dilapangan,masih banyak pengawas yang tidak melaksanakan kegiatan supervise akademik,sehingga pengawas kurang mengerti seberapa jauh kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Budaya ewuh pakewuh , rasa percaya yang berlebihan kepada guru dalam melaksanakan tugasnya menjadi salah satu penyebab tidak dilaksanakannya supervise akademik oleh pengawas.
Sementara guru sendiri apabila pengawas melakukan supervise merasa dirinya diadili,diremehkan dan tidak dipercaya.
           
Bagaimana seoarang pengawas sekolah mampu membantu guru dalam mengembangkan profesionalismenya apabila pengawas sekolah tidak mengetahui kemampuan guru ? hal ini apabila berlanjut dan didiamkan maka kualitas pembelajaran akan semakin menurun.Guru banyak yang mengajar secara konvensional,guru tidak dapat mengembangkan model model pembelajaran,media pembelajaran dan metode pembelajaran.Dengan kondisi semacam ini akan menjadikan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran merasa bosan dan jemu .Guru lebih banyak mendominasi dalam pembelajaran,sementara peserta didik hanya dijadikan obyek saja,sehingga yang terjadi dalam pembelajaran cuma pentransperan pengetahuan dan indoktrinasi. Dikarenakan kualitas pembelajaran yang rendah ini jelas akan berdampak terhadap hasil daripada pembelajaran itu sendiri.
                                                                       
3
                                                                                   
Menurut Eebertt dan Straker (1995:60-75) Dalam Marsigit (2001:4-5) bahwa siswa akan belajar jika mendpat motivasi dari guru dan pembelajaran itu menyenangkan. Terkait dengan maslah itu maka untuk dapat meningkatkan kualitas pembelajaran,maka pelaksanaan supervise akademik harus benar benar dilaksanakan oleh pengawas,sehingga kepala sekolah dapat mengetahui dengan  sebenarnya seberapa jauh kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaralam .Dengan melihat kondisi nyata melalui supervise akademik kepala sekolah akan dapat membantu seorang guru dalam mengembangkan kemampuannya dalam pembelajaran.Oleh karena itu supervise akademik bukan  merupakan penilaian kinerja guru saja,tetapi dari temuan temuan dalam supervise akademik itu akan ditindak lanjuti dan sebagai acuan kepala sekolah dalam pengembangan profesionalisme guru.

Apabila supervise akademik ini dilaksanakan secara rutin dan berkelanjutan maka apabila seoarang guru     dalam mengelola  proses pembelajaran ada kendala dan kekurangan 
akan segera teratasi,sehingga  kualitas pembelajaran akan meningkat yang pada akhirnya akan berdampak positip terhadap hasil belajar peserta didik.

            Kualitas pembelajaran yang rendah,hasil belajar yang kurang optimal bukan  dikarenakan kesalahan guru semata,namun juga merupakan dampak dari tidak dilaksanakannya supervise akademik oleh kepala sekolah,.Dengan tidak dilaksanakannya supervise akademik  oleh kepala sekolah sehingga dalam mengelola proses pembelajaran  guru tidak mengerti apa yang menjadi kelebihan dan kekurangannya ,oleh karena itu guna peningkatan kualitas pembelajaran maka supertvisi akademik harus dilaksanakan secara rutin dan berkelanjutan,Kepala sekolah tidak perlu merasa ewuh dan pakewuh untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Dan guru sendiri tidak perlu merasa takut dan malu bila disupervisi oleh kepala sekolahnya,karena pada dasarnya supervise akademik bertujuan untuk membantu guru dalam mengembangkan profesinalismenya dalam mengelola proses pembelajaran.Untuk meningkatkan pencapaian kompetensi maka penerapan model model pembelajaran sangat penting (Mohamad  2001:1)
                                               


4


                                              C.PEMBAHASAN MASALAH
1.Hasil Kegiatan Sebelumnya
            Pada umumnya proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru masih bersifat konvensional ,guru lebih mendominasi dalam pembelajaran,siswa belum berpartisifasi dalam
pembelajaran.Dengan demikian yang terjadi dalam pembelajaran hanya proses mentransper ilmu bukan membangun makna.Hal ini bukan karena kesalahan guru semata tetapi juga akibat dari tidak dilaksanakannya supervise akademik oleh pengawas
                                                                       
2.Strategi Pemecahan Masalah

a.Alasan Pemilihan Strategi
            Srategi ini dipilih karena dengan optimalisasi supervise akademik pengawas dapat melihat nyata kondisi yang terjadi didalam  pembelajaran.sehingga akan diketahui dimana kekurangan dan kelebihan dalam proses pembelajaran.Dengan diketahuinya kondisi yang terjadi di dalam pembelajaran maka apabila ada kekurangan dapat memberikan bimbingan.Hal inilah yang menorong saya selaku pengawas untuk mengoptimalkan pelaksanaan supervise akademik.

b.Diskripsi Srategi Pemecahan
            Setelah melaksanakan observasi pembelajaran dan kekurangan  guru dalam pembelajaran diketahui maka selanjutnya saya selaku pengawas sekolah menberikan bimbingan /pembinaan kepada guru tersebut sehingga guru memperoleh tambahan wawasan dan mengetahui kekurangannya,kemudian guru memperbaiki dalam proses pembelajaran sesuai hasil dengan hasil bimbingan /pembinaan.

c.Tahapan operasional pelaksanaan
             Langkah yang pertama yaitu merencanakan dan membuat program supervise akademik kemudian menentukan sekolah dan guru yang akan disupervisi.Tahapan berikutnya
sesuai dengan waktu yang telah disepakati sebagai seorang pengawas saya melakukan observasi terhadap proses pembelajaran tersebut.Setelah melakukan observasi hasil observasi disampaikan kepada guru dan dibahas bersama dan guru ditunjukan dimana kekurangan dan kelebihan yang dilaksanakan dalam pembelajaran.
                                                                        5
Pada tahapan berikutnya guru disuruh mempersiapkan rencana pembelajaran berikutnya dengan mengimplementasikan hasil dari bimbingan /pembinaan ,dan pada tahapan ini guru dalam pembelajaran juga diobservasi untuk mengetahui seberapa jauh perubahan yang terjadi dalam pembelajaran setelah diadakan bimbingan.

3.Pembahasan
            Dari hasil pengamatan pembelajaran yang saya lakukan pada umumnya guru dalam proses pembelajaran masih konvensional,guru menerangkan materi pelajaran,siswa mendengarkan,mencatat materi pelajaran dan mengerjakan tugas.Pembelajaran semacam itu jelas tidak melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran.Guru tidak menerapkan model model pembelajaran.Dengan pembelajaran semacam ini jelas akan berdampak terhadap hasil belajar siswa.Dari laporan guru tingkat ketuntasan siswa baru mencapai 55 %. Setelah diketahui tingkat ketuntasan yang belum optimal guru kemudian melaksanakan remedial.Ternyata remedial yang dilksanakan juga belum benar karena guru langsung memberikan tes ulang kepada siswa yang belum tuntas.
           
Dari hasil pengamatan tersebut saya selaku pengawas kemudian memberikan bimbingan kepada guru tersebut dan memberikan contoh-contoh tentang model model pembelajaran.Pada pengamatan pembelajaran berikutnya ternyata guru sudah mengalami perubahan dalam pembelajaran,guru tidak lagi memonopoli dalam pembelajaran tetapi siswa sudah dilibatkan secara aktip.Model pembelajran juga telah diterapkan,penggunaan metode bervariasi,media dan alat peraga dalam penggunaan semakin optimal.Dengan pembelajaran semacam itu ternyata dampaknya sangat besar terhadap siswa dalam pencapaian kompetensi.
Tingkat ketuntasan siswa semakin meningkat yang pada awalnya tingkat ketuntasan hanya 55 %  selanjutnya meningkat menjadi 74 %.

           

           
                                                                       

           
                                                                                6

D.SIMPULAN DAN REKOMENDASI
1.Simpulan
~Pelaksanaan supervise  akademik  pada umumnya masih kurang oftimal sehingga pengawas
   kurang mengetahui kekurangan dan kelebihan guru dalam pembelajaran.

~Sebagian besar guru  dalam  pembelajaran masih konvensional dalam arti belum melibatkan
   siswa secara aktif,belum  menerapkan model model pembelajaran,metode kurang bervariasi
   penggunaan media dan peraga pelajaran kurang optimal .

~Untuk  meningkat  kualitas   guru dalam   pembelajaran maka seorang pengawas harus lebih
   mengoptimalkan   pelaksanaan   supervise   akademik  agar  pengawas  mengetahui dimana
   kekurangan dan kelemahan guru dalam mengajar.

~Dengan mengoptimalkan pelaksanaan supervise akademik akan berdampak positip terhadap
   hasil belajar siswa
~Ternyata dimana ada kemauan disitu ada jalan.

2.Rekomendasi
~Pengawas   sekolah  harus  mengoptimalkan  pelaksanaan  supervisi  akademik  guna menda
   patkan informasi  tentang  pembelajaran yang dilaksanakan guru sehingga pengawas memi-
   liki bekal dalam menbina guru.
`











7
                                                DAFTAR PUSTAKA

Ali   Muhammad   1987,Penelitian   Pendidikan sebuah Prosedur dan Strategi,Angkasa
                                             Bandung

Poerwadarminto , WJS ,  1984  ,Kamus   Besar   Bahasa   Indonesia   :Balai   Pustaka
                                             Jakarta

Ibrahim, 1995,  Pengembangan   Inovasi    dan   Kurikulum,    Universitas     Terbuka
                                             Jakarta

Dahlan MD,1990,Model model pembelajaran,Diponegoro
                                            Bandung





















                       
                                BEST  PRACTICE
DIMANA ADA KEMAUAN
DISITU ADA JALAN

 


















OLEH: SIGIT BUDI SANTOSA ,S.Pd. SD
                         
GURU KELAS
DINAS DIKPORA UPT KECAMATAN DONOROJO
KABUPATEN JEPARA



Lembar Pengesahan
Best Practice dengan judul :  “Dimana Ada Kemauan Disitu Ada Jalan “ Diketahui dan disetujui oleh     Kepala Unit Pelaksana Teknis (KUPT ) Dinas Dikpora Kecamatan ...............
Kabupaten ...................




                                                                                     Donorojo,  ................................
                                                                                     Kepala UPT Dis Dikpora Kec ................


                                                                                    ...............................................................




























                                                                                                i


KATA PENGANTAR

            Puji syukur saya panjatkan kehadirat, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan karuniaNya sehingga penulis dapat menyusun laporan best practice ini,dengan suatu harapan mudah-mudahan best practice ini dapat meberikan sumbang sih kepada para pembaca guna peninigkatan kualitas pembelajaran untuk lebih mencerdaskan anak bangsa ini.
Pada  kesempatan  yang   baik ini ijinkanlah penulis mengucapkan terimakasih kepada

1.Kepala UPT   Disdikpora   Kecamatan Donorojo yang telah berkenan memberikan motivasi
   dan bimbingan guna terselesainya laporan best practice ini.

2.Rekan  pengawas  yang ada di jajaran Dinas Dikpora UPT Kecamatan Donorojo yang telah
   memberikan saran guna selesainya laporan ini

3.Rekan Penilik PNFI yang berkenan memberikan sumbang saran

4.Kepala Sekolah dan Guru yang berada di wilayah Daerah Binaan 2 yang telah memberikan
   bantuan pemikiran guna terselesainya laporan ini.

            Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini,oleh karena sumbang saran,kritik konstruktip sangat penulis harapkan demi lebih baiknya laporan ini.

Donorojo,September 2012

Penulis







                                                                        ii
DAFTAR ISI
Lembar pengesahan…………………………………………………………..i
Kata Pengantar………………………………………………………………ii
Daftar Isi……………………………………………………………………iii
Abstrak……………………………………………………………………. iiii
A.Pendahuluan
1.Latar Belakang…………………………………………………………… 1
2.Rumusan Masalah…………………………………………………………2
3.Tujuan dan Manfaat……………………………………………………….2
B.Kajian  Pustaka……………………………………………………………3
C.Pembahasan Masalah
1.Hasil Kegiatan Sebelumnya………………………………………………..4
2.Strategi Pemecahan Masalah………………………………………………5
a.Alasan Pemilihan Strategi…………………………………………………5
b.Diskripsi Srategi Pemecahan……………………………………………....5
c.Tahapan operasional Pelaksanaan…………………………………………5
3.Pembahasan……………………………………………………………….6
Simpulan dan Rekomendasi………………………………………………...7
Daftar Pustaka









                                                                        iii

Tidak ada komentar:

Posting Komentar